Selasa, 05 April 2016

no tittle

Park Hyena – Kim Myungsoo
“ya! Jika mengupas buah yang benar, masa kulitnya berserakan seperti ini!”
Omel seorang laki-laki kepadaku yang tidak lain adalah suamiku, kami baru saja menikah 2 hari yang lalu, sekarang kami berada di Kanada menemui ibuku yang kemarin tidak bisa hadir di pernikahan kami karena ada perjalanan bisnis ke Mexico. Kini keluargaku tengah berkumpul bersama, begitu pula kakakku dan istrinya, adikku dan adik iparku. Kami menikmati waktu bersama selagi suamiku masih cuti.
5 hari kemudian…
Pagi ini kami dalam perjalanan menuju bandara, untuk kembali ke tempat kami masing-masing. kami berpencar menaiki pessawat tempat tujuan kami, aku dan suamiku serta 2 adikku dan adik iparku mengambil penerbangan ke seoul, sementara kakak tertua dan istrinya mengambil penerbangan ke singapura untuk urusan bisnis dan kakak kedua beserta istri menuju ke beijing. Setiba di seoul kami langsung menuju rumah masing-masing, adikku kembali ke rumahnya sementara adik iparku ikut bersamaku dan suamiku. Waktu makan malam telah tiba kami duduk di ruang makan bersama sambil mengobrol santai.
“moonsoo-ya?”
“eum, hyung, wae?”
“kau besok kuliah atau latihan?”
“kuliah. Jadwal latihanku belum ada”
“kenapa bisa jadwalmu belum ada? Bukankah sajangnim sudah membuat jadwalmu?”
“gara-gara skandal fotoku dengan seungmi, jadwal latihanku di cancel semua”
“salah siapa kau suka sekali buat skandal”
“apa bedanya denganmu hyung?”
“apa memangnya?”
“kim doyeon, lee sungyeol dan lee sungjong”
“yak! Kau pikir aku gila”
“iya kan nunna, hyung melakukannya?”
“yak! Jangan ganggu nunnamu ini tak ada urusan dengannya”
Aku hanya tertawa mendengar perdebatan kakak dan adik satu ini. “geumanhae, apa kalian akan  terus berdebat ketika makan malam?” ucapku menengahkan mereka. “nah hyung dengar kata nunna!” ucap moonsoo sambil tertawa, sementara myungsoo hanya mengerutkan dahinya. “kau? apa yang akan kau lakukan besok? Diam dirumah?” tanya myungsoo padaku. “molla” jawabku. “ai mwoya nunna, kenapa kau tidak kuliah juga? Supaya sama denganku, kudengar kuliahmu tidak selesai” ucap moonsoo yang sukses mendapat death glare dari suamiku. Aku hanya mempoutkan bibirku. Aku dan myungsoo sudah berada di kamar kami aku masih memikirkan apa yang aku lakukan besok. Myungsoo memandangiku pun aku tak tau. “yeobo? Gwaenchana?” panggil myungsoo. “yeobo?” panggilnya agak keras. Membuat aku tersentak. “kau melamun?” tanya myungsoo. “aniyo” jawabku. “apa kau masih memikirkan apa yang akan kau lakukan besok?” tanya myungsoo. Aku hanya mengangguk. Myungsoo menepuk dahinya. “memangnya apa yang biasanya kau lakukan sebelum menikah? Bukankah kau bekerja di perusahaan ibu?” tanya myungsoo. “aniyo, aku bekerja untuk diriku sendiri, hanya saja kadang-kadang ibu meminta bantuanku” jawabku. “ya sudah kau bekerja seperti biasa saja” saran myungsoo. “aku lelah bekerja di perusahaan” jawabku. “kenapa ? ada yang mengganggumu disana?” tanya myungsoo. “aniya. Aku jenuh, dan butuhh sesuatu yang baru” kataku pelan. “memangnya sudah berapa lama kau bekerja disana? Sejak bersama taehyung? atau setelah putus dengannya?” tanya myungsoo. “jauh sebelum itu, bahkan sebelum aku berusia 17 tahun” jawabku. “kau serius sayang?” tanya myungsoo. “em.. aku mulai membangun perusahaan sejak aku berusia 15 tahun, sekolah kerja sekolah kerja bahkan aku tak pernah punya waktu untuk bermain dengan teman, tidur pun tak pernah cukup. Ntah aku bingung harus menyesal atau senang dengan itu semua, bahkan kuliah pun aku tidak selesai di daekyung university” jelasku. Myungsoo memelukku. “gwaenchana kau bisa istirahat jika kau lelah, dan carilah sesuatu yang baru dan bergaullah dengan teman-temanmu, jika ada sesuatu kau bisa ceritakan padaku jangan simpan sendiri, mengerti?” myungsoo menghiburku. “terima kasih sayang. Aku bahagia bisa mendapatkan orang sepertimu, meskipun kata orang kau seorang yang dingin tapi ternyata sangat berbeda sekali” ucapku membuatnya tertawa. “ya sudah, ayo tidur. Pikirkan besok lagi”ucapnya.
Keesokan harinya…

Myungsoo sudah berangkat latihan begitu pula moonsoo yang sudah berangkat kuliah, sementara aku beres-beres rumah, setelah beres semua aku duduk-duduk di teras sambil memainkan gadgetku mencari sesuatu. ‘DIBUTUHKAN SEORANG STYLIST xxxx’. “asaaa!” pekikku sambil tertawa. “haruskah aku menjadi stylist? Joha… mari cari lowongan untuk stylist” gumamku sambil mencari beberapa loker. Dari sekian banyak loker yang ada aku menemukan satu loker yang menarik perhatianku. “woollim entertainment?” ucapku, lalu mengembangkan senyum. aku langsung bergegas mengganti pakaianku dan menuju ke kantor woollim. Sekarang aku telah berdiri di depan kantor woollim. Senyum terkembang di sudut bibirku, aku segera masuk untuk melakukan interview. Sekitar 15 menit aku di interview, sekarang aku sedang duduk di lobby menunggu hasil wawancara. Kini staff woollim sedang mengumumkan siapa yang lolos menjadi stylist. Dari 20 orang pendaftar hanya ada 1 orang yang lolos menjadi stylist dan ternyata itu adalah aku. Wow, betapa senangnya hatiku, bisa berada di dekat suamiku. “nona park?” panggil staff wollim. “ai, jangan panggil saya nonna, cukup hyena saja” ucapku “baiklah hyenassi. Oh iya kau akan menggantikan stylist kim myungsoo yang baru saja mengundurkan diri” ucap staff woollim. “benarkah?” aku tak menyangka bahwa aku akan menjadi stylist suamiku sendiri.